Muan Modan!
Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Maluku (PPs UKIM) kembali melakukan kegiatan Penataran Sentrifugal dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), pada 24 September 2022 – 28 September 2022, di Jemaat GPM Waekose – Klasis GPM Buru Utara.
Dalam kesempatan tersebut, Pendeta Dr. Steve G. C. Gaspersz, M.A dan Edward J. Turalely, S.Si. Teol (sebagai perwakilan mahasiswa program studi Magister) turut memberi materi (sosialisasi) dan pelatihan tentang “Menjadi Penulis Kreatif” terhadap Pendeta se-Klasis Buru Utara. Dalam pengantarnya, Gaspersz menyampaikan bahwa “Menulis” adalah bagian dari proses “Pemberitaan Injil Kristus”, bahkan dengan menulis, semua pelayan mampu mengembangkan kapasitas pelayanan di setiap aras. Untuk Gaspersz, para Pendeta di Klasis GPM Buru Utara memiliki kekayaan pengalaman kehidupan berjemaat, sehingga dapat dikembangkan menjadi tulisan-tulisan bermakna untuk konteks lokal, nasional, dan internasional.
Dalam kurun waktu 3 jam, Gaspersz memberikan sosialisasi dan pelatihan. Materi sosialisai meliputi beberapa pokok, yaitu: 1) Menciptakan kebiasaan menulis, 2) Prinsip-prinsip menulis, 3) Penelitian sebelum menulis, 4) Menulis dengan efektif, 5) Struktur karya ilmiah dan artikel (Teologi), dan 6) Menjadi penulis dan editor. Dalam keseluruhan materi yang diberikan, Gaspersz berharap agar “Menulis” mampu menjadi habitus/kebiasaan dari setiap pelayan (Pendeta) di Klasis GPM Buru Utara. Dalam kurun waktu yang sama, Gapersz memberikan pelatihan penulisan terhadap para peserta. Para peserta pelatihan kemudian digiring untuk mampu menulis pengalaman kehidupan di jemaat masing-masing dan biografi dirinya sebagai seorang pelayan. Dalam seluruh pelatihan tersebut, Gaspersz berharap agar mampu menjadi dokumen berharga dan semakin memacu peserta untuk memiiki kebiasaan menulis.
Dengan metode pembelajaran yang begitu aktif dan ceria, Gapersz dan Turalely mengajak para peserta untuk memiliki kebiasaan menulis, karena menulis dengan baik dapat menularkan kebaikan dan kasih kepada banyak orang melampaui batas-batas yang dapat kita bayangkan. Sesi sosialisasi dan pelatihan kemudian diakhiri dengan doa dan foto bersama.