Kegiatan Summer School tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Sekolah-sekolah Tinggi Teologi di Indonesia (PERSETIA) telah berjalan dengan baik, sejak 7-14 Agustus 2022 di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Jogjakarta. Kegiatan dimaksud, turut diampuh oleh 15 orang Mahasiswa PPs-UKIM, Program Studi Magister Teologi Kristen Protestan dan berbagai Sekolah Tinggi Teologi di Indonesia.
Kegiatan Summer School tahun 2022 menjadikan tema “Politik Identitas, Radikalisme, dan Teologi di Ruang Publik” sebagai bahan pokok kajian selama kegiatan. Dalam arahan pembukaan, Pendeta Dr. Asnath Natar sebagai perwakilan pengurus PERSETIA menyampaikan bahwa persoalan politik identitas semakin berkembang di tengah masyarakat, bahkan nama-nama keagamaan turut dijadikan sebagai legitimasi. Oleh karena itu, sekolah-sekolah tinggi teologi di Indonesia perlu memahami isu tersebut dan mampu berteologi di tengah tantangan tersebut. Menurut Natar, ketika masalah tersebut terus terjadi dan berkepanjangan maka sesungguhnya, teologi telah kehilangan gerakan pembebasannya. Dalam perspektif femenis yang masih sangat kuat, Natar kemudian menekankan agar turut memerhatikan perempuan dan anak dalam proses berteologi, karena mereka yang mendapat dampak cukup kuat dari perkembangan politik identitas di Indonesia dan dunia. Pada bagian akhir, Natar menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan Summer School tahun 2022 akan didampingi oleh Rachel Iwamony, Ph.D dan Pendeta Justitia Vox Dei Hattu, Ph.D, sebagai Project Officier. Oleh karena itu, para peserta diharapkan tekun dan taat dalam mengikuti kegiatan dimaksud.
Dengan menghadirkan para pengajar yang kompeten, yaitu: Profesor Ruard Ganzevoort, Dr. Leonard Eprafas, dan Dr. Suryaningsih Mila, para peserta Summer School tahun 2022 dibagi dalam 2 ruang kelas belajar, yaitu Bahasa Inggris dan Indonesia serta difasilitasi oleh para Dosen pengajar untuk memahami tema kegiatan dalam beragam perspektif. Secara khusus dari Prodi Magister Teologi Kristen Protestan UKIM, terdapat 3 Mahasiswa yang mengikuti kelas bahasa Inggris dan 12 Mahasiswa mengikuti kelas berbahasa Indonesia. Dalam ruang-ruang perjumpaan, turut terjadi diskusi yang alot dengan memerlihatkan konteks bergereja dan kawasan masing-masing. Dengan kesepakatan bersama Project Officier maka ruang-ruang diskusi ruang kelas kemudian diperdalam saat diskusi-diskusi kelompok dan belajar mandiri. Bahkan dalam upaya melatih sikap tanggung jawab dan disiplin dari peserta maka hasil pekerjaan bersama turut dipresentasikan sebelum proses pembelajaran.
Pada akhir kegiatan, sebagai bentuk evaluasi bersama maka dilakukan Ujian Akhir, yang dinilainya akan dikirimkan kepada PPs masing-masing untuk ditabulasi menjadi nilai akhir semester pada mata kuliah Summer School. Setelah proses ziarah akademis selesai maka para peserta diberikan kesempatan untuk pergi berkunjung dan menikmati keindahan kota Jogja, sebelum tanggal 14 Agustus 2022 kembali ke daerah masing-masing.