Program Pascasarjana UKIM kembali melakukan Kuliah Umum dengan topik “Berhimpun dan Tersebar: Menakar Dua Model Eklesiologi”, pada 17 April 2023, secara hybrid, yang dihadiri oleh Dosen, Mahasiswa (S2 dan S3), serta alumni PPs UKIM.
Dalam arahan pembukaannya, Rachel Iwamony, Ph.D sebagai Direktur Program Pascasarjana menyampaikan, bahwa: pemilihan Topik “Berhimpun dan Tersebar: Menakar Dua Model Eklesiologi” tidak lahir dalam wacana kosong. Namun, topik tersebut merupakan pemantik kesadaran terhadap bagaimana menentukan eklesiologi yang relevan di Indonesia, setelah menghadapi Pandemo COVID-19. Topik Kuliah ini juga, diselaraskan dengan keperluan gereja-gereja di Indonesia, yaitu: bagaimana menentukan dan merumuskan eklesiologi yang relevan terhadap konteksnya, tetapi juga memiliki hubungan secara universal. Karena itu, harapan dari Kuliah Umum yang dilakukan adalah terciptanya pemahaman yang komprehensif terkait dengan eklesiologi yang relevan di Indonesia. Selain alasan pemilihan topik, dalam arahannya, Iwamony turut berharap agar pendekatan Kuliah Umum menjadi habit bersama dalam upaya pengembangan horizon berpikir seluruh kalangan.
Kuliah Umum dengan topik “Berhimpun dan Tersebar: Menakar Dua Model Eklesiologi” dibahas oleh Prof. Joas Adiprasetya, selaku Dosen Tamu dari STFT Jakarta. Dalam penyajian materi, Adiprasetya membawakan 2 pokok bahasan, yaitu: (1) Konteks yang mempengaruhi cara kita merumuskan teologi pada masa kini, dan (2) Bagaimana merumuskan eklesiologi yang relevan. Dalam kecapakannya, Ngelow membedah kedua bahasan tersebut secara komprehensif. Prof. A. M. L. Batlajery, Ph.D selaku moderator Kuliah Umum menyampaikan, bahwa tidaklah heran jikalau Adiprasetya membedah Topik Kuliah Umum ini secara komprehensif dan mendalam, karena topik tersebut selaras dengan konsentrasi teori teologi (orthodoxi) dan praktik teologi (orthopraxis)-nya. Dalam kuliah umum dimaksud, turut dibuka ruang diskusi antara narasumber (Adiprasetya) dengan seluruh peserta kuliah umum. Beberapa penanggap dalam ruang diskusi, yaitu: Gideon Leiwakabessy, Fiktor Faidrsair, S.Si, Teol, Edward J. Turalely, S.Si, Teol, Dessy Ohoiner, S.Si, Teol, dan Pdt. J. Takdare, dan penanggap lainnya.
Pada akhir kuliah umum, Prof. A. M. L. Batlajery, Ph.D sebagai Moderator menyampaikan beberapa kesimpulan, bahwa: (1) Dalam upaya menentukan eklesiologi maka diperlukan kajian yang mendalam dan komprehensif terhadap permasalahan umat, (2) Setelah dilakukan kajian maka rumusan eklesiologi tersebut harus memuat unsur berhimpun dan tersebar, sehingga eklesiologi yang dirumuskan memiliki hubungan secara lokal, tetapi juga secara universal, baik di Indonesia, maupun di dunia.
Kuliah Umum dengan Topik “Agama dan Nasionalisme di Indonesia” diakhiri dengan Doa bersama yang dipimpin oleh Pdt. J. Takdare, dan sesi foto bersama.