Kutipan Kesan dan Tekad Wisudawan yang disampaikan oleh Edward J. Turalely dalam Wisuda Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana UKIM Tahun 2023

Suatu kebanggaan terhadap Program Pascasarjana UKIM, karena Edward J. Turalely, M.Th dengan IPK 4.00 diberikan kepercayaan untuk menyampaikan Kesan dan Tekad Wisudawan, mewakili 270 Wisudawan/wati UKIM Periode 1 Tahun 2023. Adapun Kesan dan Tekad yang disampaikan oleh Edward J. Turalely, M.Th, sebagai berikut:

Selamat Siang,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Dan Salam Sejahtera bagi Ibu, Bapak, Sdr/I yang terkasih

Hadirin yang terkasih,
Tidak terasa, bahwa kami yang kurang lebih 3 sampai 7 tahun yang lalu disapa sebagai “Mahasiswa/wi”, kini telah menjadi Wisudawan dan Wisudawati dari Universitas Kristen Indonesia Maluku. Menjadi keniscayaan, bahwa sapaan sebagai “Wisudawan” dan “Wisudawati” UKIM yang hari ini kita peroleh turut diinginkan oleh sejuta mahasiswa, yang telah memilih UKIM, sebagai ruang ziarah intelektual mereka. Namun dalam kenyataannya, tidak semua mahasiswa, yang adalah kolega kita, mencapai momentum ini. Karena itu, sebagai orang yang beriman, seyogianya kita memanjatkan puji dan syukur kepada Allah karena dipertibakan dalam momentum bahagia ini. Alm. Dr. Christian Izaac Tamaela, Ph.D juga pernah mengingatkan setiap orang percaya dalam lirik lagunya, bahwa: “Allah adalah sosok yang baik kepada seluruh ciptaan, karena itu kita sebagai salah satu dari ciptaan-Nya patut bersyukur kepada-Nya”.

Hadirin yang terkasih,
Perjalanan pendidikan yang telah kami lalui di UKIM merupakan ziarah intelektual yang indah. Namun keindahan ziarah intelektual bukan penegasan sebagai ziarah yang tanpa masalah atau tantangan. Pdt. Dr. M. M. A. Apituley, pernah menyatakan bahwa “Seperti mengarungi lautan luas yang tidak bertepi dengan pemandangannya yang menakjubkan, tetapi juga dengan gelombang yang kadang mengganas, demikianlah perjalanan studi di Universitas Kristen Indonesia Maluku”. Namun kemudian kita patut mengakui, bahwa
dalam berbagai tantangan dan cobaan yang menghampiri ziarah intelektual bersama kita, UKIM telah menjadi rumah yang memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam proses peziarahan tersebut.

Hadirin yang terkasih,
Dalam pemaknaan UKIM sebagai rumah yang memberikan ketenangan dan kenyamanan terhadap kami selama melakukan perkuliahan maka Saya mewakili para wisudawan dan wisudawati UKIM Periode Pertama Tahun 2023 ini, menyampaikan terima kasih yang dalam dan tulus, kepada:

Rektor UKIM bersama seluruh Wakil Rektor, Kepala Biro dan Lembaga, serta seluruh Pejabat Struktural pada aras Fakultas, dan Unit Kerja lainnya – yang telah memberikan berbagai kemudahan pendidikan. Pembayaran selama 2 tahap merupakan salah satu dari
beragamnya kemudahan bagi kami, kelompok masyarakat Pra-Sejahtera. Bahkan perumusan dan penentuan kurikulum telah memampukan kami menyelesaikan pendidikan, di bawah batas waktu ideal. Kami berharap, kemudahan yang telah dilakukan akan dapat terus dilakukan dan dirasakan oleh berbagai pihak. Sehingga melalui UKIM, banyak masyarakat di bumi raja-raja ini akan terbantu untuk mengenyam pendidikan demi proses pengembangan kehidupan.

Rasa hormat dan terima kasih turut disampaikan, karena berupaya menjadikan Jurusan dan Fakultas sebagai tempat ternyaman kami mencari ilmu. Dalam perjumpaan bersama, kami sungguh-sungguh merasakan hakekat dari “Kampus Orang Basudara”, karena hidup
dalam kesatuan, walaupun dipenuhi dengan keberagaman. Kami mengaku, bahwa nomenklatur sebagai “Kampus Kristen”, bukan penghalang untuk menopang dan menghargai sesama yang secara berbeda. Perlu diberikan apresiasi yang mendalam, bahwa “Etika
global” yang selama ini terus digerakan oleh Pak Sony selaku Rektor UKIM telah menjadi dasar dalam proses kehidupan berkampus.

Hadirin yang terkasih,
Rasa hormat dan kagum turut kami sampaikan kepada seluruh Dosen UKIM. Terima kasih karena telah memperkaya horizon berpikir kami, yang dalam ungkapan Pdt. Rolland Samson, M.A, disebut sebagai “Sekelompok anak manusia yang merindukan cambuk
pengetahuan”. Kami mengaku, bahwa pengetahuan Ibu, Bapak, Sdr/I ibarat samudra yang luas, dengan riak-riak gelombangnya yang kadang menenangkan dan menggetarkan. Kesan kami selaku wisudawan, ruang-ruang diskusi yang telah diciptakan oleh para Dosen telah membuktikan adanya “fuzi horizon” dalam proses pembelajaran. Terima kasih juga, Ibu, Bapak, karena aspek spiritualitas menjadi bagian penting dalam seluruh proses pembentukan diri.

Rasa hormat dan terima kasih turut kami sampaikan terhadap Bapak/Ibu/Sdri/I yang telah memberikan kami berbagai jaminan dalam proses pendidikan. Terima kasih kepada para pegawai administrasi, keuangan, perpustakaan, kebersihan, keamanan, dan lainnya, yang telah memberikan kami kenyamanan dan keamanan selama melakukan proses perkuliahan di UKIM.

Ucapan terima kasih kami turut disampaikan, kepada panitia Pelaksana Wisuda UKIM Periode 1: Ibu An, Ibu Oliv, Ibu Atha, Pak Clif, dan Panitia lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih, karena telah berjuang sehingga telaksananya kegiatan ini. Terima
kasih untuk 7 hari yang membantu kami dalam upaya proses mempersiapkan diri guna menyongsong momentum bahagia ini. Kiranya Allah Sang sumber Berkat tetap menyertai Ibu/Bapak Panitia.

Untuk kawan-kawan yang masih terus berjuang, terima kasih karena telah dan akan selalu menjadi kawan yang saling menguatkan. Terima kasih karena turut memperkaya horizon berpikir kami dalam perjumpaan secara formal maupun non formal. Teruslah berjuang dan teruslah bermimpi. Ingatlah, bahwa tidak selamanya untuk mencapai angka 10, kita harus menambahkan 5 + 5. Karena kita juga dapat mencapai angka tersebut melalui 8 + 2, 7 + 3, dan lainnya. Artinya, bahwa keberhasilan dan kesuksesan tidak hanya diraih melalui 1 cara. Karena itu, tetaplah memastikan masa depanmu, karena tidak ada yang pasti jika engkau tidak memastikannya.

Hadirin yang terkasih,
Ucapan terima kasih yang paling tulus, kami turut persembahkan kepada “Orang tua” dan “Kolega” yang senantiasa membantu kami selama proses perkuliahan, sehingga tiba di momentum bahagia ini. Kami mengaku, bahwa tidak ada kata yang mampu menggambarkan
ketulusan dan perjuangan “Papa dan Mama”. Dengan demikian, saya mewakili para wisudawan/wati mengucapkan terima kasih karena selalu berjuang untuk menolong kami dalam proses perkuliahan. Terima kasih karena selalu mendoakan kami sebelum kalian
tertidur dan sesudah kalian bangun, bahkan dengan upaya mendoakan kami, kalian melupakan untuk mendoakan diri sendiri. Semoga momentum bahagia ini dapat menjadi pemenatik senyum di wajah “Papa dan Mama” yang telah dipenuhi dengan air mata dan
keringat.

Terima kasih dengan penuh ketulusan juga kami sampaikan, karena selalu mengajari kami untuk berdoa kepada Allah dengan tidak jemu-jemu dalam tantangan pendidikan yang tidak mudah. Terima kasih untuk bahu yang kuat, senyum yang kadang menipu dan
air mata serta keringat yang engkau keluarkan ketika anak-anakmu berjuang. Terima kasih banyak, bahumu yang telah luka karena sejumlah beban, perlahan akan menjadi beban bersama.

Satu yang pasti, apapun yang orang katakan tentang Papa dan Mama, Papa dan Mama tetap akan menjadi pahlawan terbaik dalam seluruh kisah hidup kami. Pada akhirnya, tidak ada kata yang bisa menggambarkan cinta kasih Papa dan Mama terhadap kami. Kami hanya dapat mengatakan dengan penuh ketulusan di hari bahagia ini, terima kasih banyak untuk segalanya.

Hadirin yang terkasih,
Teruntuk kawan-kawanku yang telah diwisudakan, momentum wisuda di hari ini sesungguhnya kembali mengingatkan kita, bahwa “Wisuda bukan hanya patut dimaknai sebagai berkahirnya tanggung jawab akademik seorang mahasiswa pada satu Universitas”.
Karena wisuda adalah momentum akademik yang turut mengingatkan kita tentang panggilan pengabdian dan pengimplementasian disiplin ilmu yang telah dimiliki dalam kehidupan bergereja, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena itu, sebagai
wisudawan dan wisudawati UKIM patutlah kita mengabdi pada gereja, masyarakat, bangsa, dan negara yang adalah medan gumul kita.

Proses untuk bergulat di Talake sesungguhnya telah usai, dan pergulatan di Tabales, barulah dimulai. Karena itu, milikilah tekad untuk membangun gereja, bangsa, dan masyarakat dengan sejumlah problematik yang dimiliki. Layanilah juga masyarakat dengan segala kemampuan kita, sehingga kita mampu memprovokasi masyarakat tentang UKIM dengan segala keberhasilan pembinaan dan pengembangan disiplin ilmu. Jagalah nama baik “Almamater tercinta ini”, sehingga dalam perjumpaan dan pengabdian yang kita lakukan, UKIM akan terus dikenal. Ingatlah pesan Pdt. Dr. M. M. A. Apituley, M.Th, “Sebagai seorang ahli madya, sarjana, dan magister, kita perlu memberi solusi, bukan polusi. Karena dengan solusi, kita mampu berkolaborasi”.

Hadirin yang terkasih,
Sebagai seorang ahli madya, sarjana, dan magister, Saya mengajak kita untuk turut memiliki perspektif yang holistik. Dalam artian, dengan segala disiplin ilmu yang telah dimiliki, seyogianya kita turut menjaga bumi yang adalah ciptaan Allah. Ingatlah, bahwa kerusakan
ekologis telah menjadi persoalan global, sehingga membutuhkan penanganan dari seluruh disiplin ilmu. Karena itu, ciptakanlah, milikilah, dan kembangkanlah perspektif yang adil terhadap seluruh ciptaan, sehingga melalui pengabdian dan pelayanan kita, bumi ciptaan Allah ini akan terus terjaga. Pdt. Monike Hukubun, D.Th pernah menegaskan, bahwa upaya menjaga bumi yang adalah tepat kita berpijak adalah upaya kita menjaga rumah bersama kita. Dengan rumah yang aman maka seluruh ciptaan yang berada di dalamnya, dapat turut diamankan. Menyadari seluruh kelemahan dan keterbatasan maka akhir kata, Saya mohon maaf atas seluruh kekeliruan yang terjadi di dalam proses penyampaian kesan dan tekad wisudawan ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Salam Sejahtera bagi kita semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X